Kucoba merangkai kalimat untuk mewakili isi hatiku terdalam sesungguhnya aku malu menyapa kalian para sahabatku,teman teman serta seluruh kecintaanku dimanapun berada.Iya aku telah mengabaikan jalinan indah ini mengesampingkan silaturahmi meski untuk sekedar say hello melepas kangen.Maka itu aku mohon ampun pada Allah ghofururrohiim agar dibersihkan segala dosa dan syak wasangka.amien... Saat ini aku masih saja tercekat untuk menyebutmu sahabat meski hati begitu merindu,aku tetap terlelap jika saja tak disentak oleh nasehat shohabat Ali rodiyallohu'anhu : “Janganlah engkau anggap persahabatanmu dengan seseorang biasa-biasa saja. Syukurilah teman-teman baikmu. Karena, suatu hari mungkin engkau bangun dari tidur dan menyadari bahwa kau telah kehilangan mutiara, karena terlalu sibuk mengumpulkan batu.Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak bisa mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mensia-siakan sahabat yg telah dicari"
Tanpa sadar air mata menetes menyadari kekhilafanku temans.... maka maafkanlah atas keterbatasanku ini yang tak lagi bisa seintim dulu berhaha hihi bersenda gurau gendhu gendhu rasa.Ah aku malu... me ...nyapamu.....!!! diawali dengan sedikit pemulihan dengan menyempatkan ngintip aktifitas efbe tentu saja diniatkan untuk bukan sekedar pasif gini dan tepatnya belum untuk sekarang.Jujur saja aku trauma akan pelecehan seseorang yang membuatku drop down eh gimana ya nulise poko'e bikin nglempuruk takut untuk menyentuh ajang pertemanan(padahal cuma satu dua yg isengnya klewatan he).Mungkin memang salahku namun tetap tak rela untuk memantaskan diri mendapat perlakuan itu meski hanya di dunia maya.Oh tidak!! aku harus bangkit dan tak ingin lebih lama lagi mengorbankan smua teman teman baikku yang telah membantuku meraup pahala إن شاء الله.
Naif memang !! ketika kita berusaha untuk memperbaiki bagian yang lebih besar cakupannya,namun melalaikan bagian terkecil dan terdekat dengan kita terlebih dahulu yaitu diri kita sendiri juga orang orang di lingkungan kehidupan yang telah berjuang keras mengantar pada indahnya shibghotulloh atau celupan warna robbani.Maka ijinkan ku merengkuhmu kembali wahai teman teman serta handai taulan... ijinkan kumemanggilmu dengan kata "sahabat kekasihku...." sebagaimana diwaktu lalu sekarang dan seterusnya.
Terima kasih temans... padamu kumerasa lega atas segala nikmat yang Allah Ta'alla karuniakan dengan segenap penganpunan serta kasih sayang-Nya.
Temaaans..... jadikanku seorang sahabat dan janganlah bosan untuk mengingatkanku untuk menjaga serta memelihara hati dan perasaan kita.
Temaaaans.... jadikan pula hatimu sebagai sahabat terbaikmu karena h
atimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu, dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.(special untuk diriku sendiri juga hehehe...,amien...)
“Jagalah olehmu delapan kalimat, nicaya Allah akan menjagamu: Bila engkau sedang sholat, jagalah hatimu. Bila engkau sedang berada di rumah orang lain, jagalah matamu. Jika engkau berada di tengah umat manusia, jagalah lidahmu. Jika engkau berada di meja perjamuan, jagalah perutmu. 5, 6, 7, dan 8 adalah, ingatlah akan dua hal dan lupakan dua hal lainnya. Adapun dua hal yang kita ingat adalah mengingat Allah dan kematian. Sedangkan dua hal yang kita lupakan ialah melupakan kebaikanmu kepada orang lain dan keburukan orang lain kepadamu”
Dengan cinta :
